Terbaru Apakah Itu Bunga, Suku Bunga Dan Sistim Bunga Kredit ?

Seringkali ada beberapa mitra yang masih belum tau apa itu sistim bunga kredit seperti: bunga flat, bunga efektif, bunga anuitas, bunga fixed (tetap) dan bunga floating (mengambang), nah kebetulan hari ini aku mau posting sedikit perihal hal ini, jikapun aku salah silahkan gunakan komentar di bawah postingan ini untuk meluruskan.

1. Apa itu bunga dan suku bunga dalam kaitannya dengan sistim kredit ?
Bunga dan suku bunga kalau berdasarkan wikipedia yaitu sebagai berikut :
Bunga yaitu imbal jasa atas pertolongan uang. Imbal jasa cipal. Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa ( bunga ) dalam suatu periode tertentu disebut "suku bunga"
Makara bunga kredit (dikutip dari blognya buais880) yaitu balas jasa yang diberikan oleh nasabah kepada pihak bank. Menurut Kasmir dalam Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (2000:7) bunga kredit yaitu harga yang harus dibayar oleh debitur kepada bank. Selanjutnya Muchdarsyah Sinungan dalam Manajemen Dana Bank (1993:27) menyampaikan bahwa bunga kredit merupakan suatu ganti rugi atas penggunaan dana oleh nasabah.

Dengan pengertian tersebut di ketahui bahwa bunga yaitu laba yang di terima atas peminjaman uang oleh debitur dan sebaliknya bagi debitur merupakan biaya modal yang harus di keluarkan atas penggunaan kemudahan kredit di bank.

Neraca bank di Indonesia ketika ini di dominasi oleh kredit sehingga pendapatan bunga kredit cukup lebih banyak didominasi di bandingkan dengan pendapatan non bunga atau free based income, dengan kondisi ibarat ini penetapan bunga kredit suatu bank merupakan kebijakan yang strategis sehingga dalam pengambilan setiap keputusan tingkat suku bunga harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya dan dalam pelaksanaannya harus di dukung dengan perangkat manajemen ibarat perjanjian kredit dan pencatatan yang baik.

2. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi bunga kredit ?
Faktor yang harus di perhatikan dalam menentukan bunga kredit itu banyak sekali, berdasarkan Muchdarsyah Sinungan Dalam Manjemen Dana Bank (1993:45), bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi bunga kredit, yaitu :

A. Keadaan ekonomi serta keuangan,
Dalam hal ini harus memperhatikan keadaan pasar uang, apalagi jumlah uang yang beredar semakin meningkat maka bunga kredit perlu di naikkan demikian juga sebaliknya jikalau uang yang beredar di pasar itu rendah maka bunga kredit harus di turunkan.

B. Degree of Risk,
Dalam memperlihatkan dan menetapkan bunga kredit harus mempertimbangkan resiko dari kredit tersebut.

C. Hubungan dengan nasabah,
Jika kekerabatan antara bank dengan nasabah terjalin cukup baik maka perlu di berikan special rate / bunga khusus untuk debitur, bunga kredit yang rendah diberikan kepada debitur semoga debitur betah dan tetap menentukan layanan bank kita.

D. Cost of Money,
Jika Cost of Money yang dikeluarkan oleh pihak bank itu tinggi, maka bunga bank yang di berikan juga tinggi, demikian juga sebaliknya jikalau Cost of Money yang di keluarkan oleh pihak bank itu rendah maka bunga yang di berikan oleh bank tersebut juga rendah.

3. Sistim perhitungan bunga kredit
Ada beberapa sisitim bunga yang di terapkan oleh bank/lembaga pembiayaan, diantaranya yaitu : Bunga Flat, Bunga Efektif, Bunga Anuitas.

A. Sistim perhitungan bunga flat
Sistim Bunga Flat yaitu sistim perhitungan suku bunga yang besarannya mengacu pada pokok hutang awal. Sistim bunga ini biasanya di terapkan untuk kredit barang konsumsi.atau Kredit Tanpa Agunan.

Dengan metode perhitungan ini maka perhitungan bunga selalu menghasilkan nilai bunga yang sama setiap bulannya, alasannya yaitu bunga di hitung dari presentasi bunga di kalikan pokok pertolongan awal.

Rumus perhitungannya yaitu sebagai berikut :

Bunga perbulan = (P x i x t)/jb
P = Pokok pinjaman
i = Suku bunga per tahun
t = Jumlah tahun jangka waktu kredit
jb = Jumlah bulan dalam jangka waktu kredit

Karena bunga di hitung dari pokok awal maka biasanya suku bunga flat lebih kecil dari suku bunga efektif.

Contoh :

Pokok pertolongan = Rp 24.000.000,-
Bunga flat = 5% / Tahun
Jangka waktu kredit = 24 Bulan

maka :

Perhitungan bunga : Rp (24.000.000x5%x2)/24 = Rp 100.000

Makara mulai dari angsuran pertama hingga angsuran terakhir yaitu Rp 1.000.000 + Rp 100.000 = Rp 1.100.000

B. Sistim bunga efektif
Jenis bunga ini juga mempunyai istilah lainnya yang di sebut sebagai sliding rate, metode perhitungan bunga jenis ini yaitu bunga yang harus di bayarkan tiap bulan sesuai dengan saldo pokok pertolongan bunga sebelumnya. Makara kredit yang memakai bunga efektif angsurannya di hitung berdasarkan sisa pokok hutang, dengan begitu perhitungan porsi bunga dengan pokok hutang dalam angsuran tiap bulan akan terus berubah meski besaran angsuran per bulannya tetap sama.

Biasanya penggunaan sistim bunga efektif ini di kenakan pada jenis kredit jangka panjang ibarat KPR dan Kredit Investasi, kenapa demikian ? alasannya yaitu jenis bunga efektif ini akan lebih berkhasiat untuk pertolongan jangka panjang yang tak perlu buru-buru di lunasi di tengah jalan dan beban bunga yang di bayarkan juga lebih kecil di bandingkan dengan jenis bunga flat.

Karena bunga di hitung dengan dasar sisa utang pokok yang belum dibayar maka besaran bunga perbulan akan berubah berdasarkan nilai pokok yang terhutang, besar bunga yang di bayarkan tiap bulan juga semakin menurun, alasannya yaitu besaran bunganya menurun maka secara otomatis angsuran perbulan jumlahnya akan semakin turun dari waktu ke waktu, contohnya saja angsuran ke dua lebih murah dari angsuran pertama, dan angsuran ketiga lebih murah dari angsuran kedua.

Rumus perhitungan bunganya yaitu sebagai berikut :

Bunga = SP x i x (30/360)
SP = Saldo pokok pertolongan sebelumnya
i = Suku bunga per tahun
30 = Jumlah hari dalam sebulan
360 = Jumlah hari dalam setahun

Contoh :

Pokok pertolongan = Rp 24.000.000
Bunga = 10%/tahun
Jangka waktu kredit = 24 bulan

Makara besaran bunga efektif bulan pertama
= Rp 24.000.000 x 10% x (30 hari / 360 hari)
= Rp 200.000

Angsuran pokok dan bunga di bulan pertama = Rp 1.000.000 + Rp 200.000 = Rp 1.200.000

Besaran bunga efektif di bulan kedua
= Rp 23.000.000 x 10% x (30 hari / 360 hari)
= Rp 191.666

Angsuran pokok dan bunga di bulan kedua = Rp 1.000.000 + Rp 191.666 = Rp 1.191.666

Disini terlihat terang dalam bunga efektif angsuran kedua lebih kecil nilainya jikalau di bandingkan dengan angsuran pertama.

C. Sistim bunga anuitas
Jenis bunga ini yaitu modifikasi dari bunga efektif yang dimaksudkan untuk mempermudah debitur membayar angsuran tiap bulan alasannya yaitu besarannya sama, dengan kata lain bahwa bunga anuitas ini menciptakan angsuran bulanan yang di bayarkan selalu tetap tetapi komposi bunga dan angsurannya berubah secara periodik, sanggup jadi angsuran pokok per bulannya membesar tapi di ketika yang bersamaan bunganya mengecil.

Perhitungan bunga ini menciptakan porsi bunga di awal pertolongan membesar tapi perlahan porsinya akan mengecil di masa selesai kredit, dan rumus perhitungannya ibarat dengan rumus bunga efektif.

Rumus perhitungan bunganya yaitu sebagai berikut :

Bunga = SP x i x (30/360)
SP = Saldo pokok pertolongan sebelumnya
i = Suku bunga per tahun
30 = Jumlah hari dalam sebulan
360 = Jumlah hari dalam setahun

Contoh :
Pokok pertolongan = Rp 24.000.000
Bunga = 10%/tahun
Jangka waktu kredit = 24 bulan

Makara besaran bunga anuitas bulan pertama
= Rp 24.000.000 x 10% x (30 hari / 360 hari)
= Rp 200.000

Angsuran pokok dan bunga di bulan pertama = Rp 907.478,00 + 200.000,00 = Rp 1.107.478,00

Besaran bunga anuitas di bulan kedua
= Rp 23.092.522,00 x 10% x (30/360) = Rp 192.438,00
Angsuran pokok dan bunga di bulan kedua = Rp 915.040,00 + 192.438,00 = Rp 1.107.478,00

Jika di perhatikan maka angsuran yang harus di bayarkan tiap bulan itu selalu sama yaitu Rp 1.107.478,00, kemudian perhatian di angsuran pokok dan bunganya pada angsuran pertama dan angsuran kedua yang besarannya berbeda.

D. Sistim bunga fixed (tetap)
Kredit yang memakai sistim bunga ini, selama masa kredit besaran bunganya tidak akan berubah dan biasanya di sebutkan dengan terang dalam perjanjian kredit di mana besarnya bunga yang harus di bayarkan selama jangka waktu tertentu akan selalu sama. Jika demikian pada ketika perjanjian kredit yang di sepakati bersama menyebutkan besaran bunga itu 14% maka hingga masa selesai kredit besaran bunga yang akan dikenakan tetap 14%.

Kelebihan sistim bunga fixed ini yaitu jikalau suku bunga di pasaran mengalami kenaikan maka besaran suku bunga kredit yang sedang dijalani yaitu tetap.

Kekurangan sistim bunga fixed ini yaitu jikalau suku bunga di pasaran mengalami penurunan apalagi penurunan yang drastis maka pihak debitur akan mengalami kerugian alasannya yaitu bunga kredit yang sedang di jalani yaitu tetap.

Contoh cara perhitungan suku bunga tetap yang dihitung berdasarkan sisa pokok pertolongan (sliding rate)

Pokok pertolongan : Rp 24.000.000
Bunga : 14 %/tahun
Jangka waktu kredit : 24 bulan

Bulan 1
Bunga = 14% X Rp 24.000.000/12 X 1 = Rp 280.000
Pokok pertolongan = Rp 24.000.000/24 = Rp 1.000.000
Angsuran bulan 1 = Rp 1.000.000 + Rp 280.000 = Rp 1.280.000

Bulan 2
Sisa pokok pertolongan = Rp 24.000.000 – Rp 1.280.000 = Rp 22.270.000
Bunga = 14% X Rp 22.270.000/12 x 1 = Rp 259.816
Angsuran bulan 2 = Rp 1.000.000 + Rp 259.816 = Rp 1.259.816

Begitu seterusnya hingga angsuran kreditnya habis sesuai dengan tenor kredit.

E. Bunga floating (mengambang)
Sistim perhitungan bunga ini yaitu kebalikan dari perhitungan sistim bunga tetap dan penerapan bunganya yaitu mengikuti dinamika naik turunnya suku bunga pasar.

Jika suku bunga di pasaran turun maka bunga kredit juga ikut turun, sebaliknya bila suku bunga naik maka bunga kreditnya juga ikut naik. Sistim bunga kredit ini seringkali di gunakan untuk kredit kepemilikan rumah (KPR) maupun kredit jangka panjang lainnya.

Contoh:

Suku bunga bulan 1-4 14%
Suku bunga bulan 5-8 16%

Dengan memakai floating rate, pokok pertolongan tetap sama, yang berbeda yaitu perhitungan suku bunganya, yaitu sebagai berikut:

Pokok pertolongan : Rp 24.000.000
Jangka waktu kredit : 24 bulan

Bulan 1
Bunga = 14% X Rp 24.000.000/12 X 1 = Rp 280.000
Pokok pertolongan = Rp 24.000.000/24 = = Rp 1.000.000
Angsuran bulan 1 = Rp 1.000.000 + Rp 280.000 = Rp 1.280.000

Bulan 5
Bunga = 16% X Rp 24.000.000/12 X1 =  Rp 320.000
Angsuran bulan 5 = Rp 1.000.000 + Rp 320.000 = Rp 1.320.000

Begitulah seterusnya di mana besaran angsurannya itu tergantung dari naik dan turunnya suku bunga.


4. Kesimpulan
Jika anda sudah tahu cara perhitungan bunga kredit maka anda sanggup memprediksi kewajiban angsuran yang harus anda penuhi setiap bulannya dalam masa kredit. Untuk lebih yakin lagi anda sanggup meminta simulasi angsuran pembayaran kredit dari awal hinggal lunas, dan anda tak perlu ragu untuk menegosiasikan besaran bunga kepada pihak bank/lembaga pembiayaan lainnya alasannya yaitu pada prinsipnya besaran bunga yaitu salah satu hal yang sanggup di tawar.


alt=" Seringkali ada beberapa mitra yang masih belum tau apa itu sistim bunga kredit ibarat Terbaru Apakah itu bunga, suku bunga dan sistim bunga kredit ?" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij-bf8X3sI8aOdmucFmy5JaueQIUqTLC80rrppL8Gs2aqBBPaXoTL8gbedE6kc6UKInYt-x0MM1pq8N6otOr74nA1Km95HZs2n_Z4wUOjdbxV5YrP7jdxvRwIr_mMFJdq2TTtLgLCo5Mo/s1600/081339983535.gif" title="Terbaru Apakah itu bunga, suku bunga dan sistim bunga kredit ?" />
sistim bunga kredit


Keyword : Bunga, suku bunga dan sistim bunga kredit, solusi kredit, kredit multiguna, jaminan gadai, gadai bpkb mobil, gadai bpkb motor, proses cepat, syarat ringan, bpkb aman, pertolongan terima full tanpa potongan.